-Infeksi saluran kemih (ISK).
-Infeksi telinga bagian tengah (otitis media).
-Bronkitis.
-Keracunan makan akibat bakteri.
-Disentri akibat bakteri.
Obat ini juga bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati jenis pneumonia parah. Tipe pneumonia ini umumnya terlihat pada pasien yang memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuhnya, seperti pada penderita kanker, pasien transplantasi, dan AIDS.
Tentang Sulfamethoxazole
Jenis obat | Sulfonamide |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Infeksi bakteri, seperti:
|
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk obat | Tablet, obat cair, obat suntik |
- Tidak dianjurkan untuk digunakan selama masa kehamilan dan menyusui.
- Harap berhati-hati jika Anda memiliki gangguan ginjal, gangguan hati, anemia, tiroid, porfiria, dan asma.
- Obat ini bisa membuat Anda lebih sensitif terhadap matahari, maka hindari paparan sinar matahari terlalu lama. Gunakan tabir surya dan pakaian pelindung saat berada di luar ruangan.
- Jika Anda menderita diabetes, obat ini bisa memengaruhi level gula darah. Untuk itu, periksakan gula darah secara teratur. Segera hubungi dokter jika Anda memiliki gejala tingkat gula darah yang terlalu rendah.
- Pastikan untuk menghabiskan antibiotik sesuai resep dokter untuk mencegah bakteri kembali berkembang.
- Obat ini tidak cocok dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap sulfonamida.
- Jika mengalami reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Dosis sulfamethoxazole pada umumnya adalah 1600 mg per hari yang dibagi ke dalam beberapa kali dosis selama 5-7 hari. Dosis akan disesuaikan dengan usia, tingkat keparahan, jenis infeksi, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Mengenai dosis anak-anak, tanyakan kepada dokter.
Mengonsumsi Sulfamethoxazole dengan Benar
Pastikan untuk membaca aturan pakai yang tertera pada kemasan dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi obat ini. Sebaiknya dikonsumsi pada saat makan.
Dianjurkan untuk untuk mengonsumsi air putih lebih banyak untuk menghindari dehidrasi dan efek samping batu ginjal.
Pada jenis obat cair, kocok obat ini terlebih dahulu agar tercampur sempurna sebelum diminum. Gunakan sendok takar saat meminumnya dan jangan gunakan sendok makan agar dosisnya sesuai.
Dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik ini secara teratur agar kandungan obat di tubuh dapat terjaga dan mendapatkan manfaatnya secara maksimal.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi sulfamethoxazole, disarankan segera mengonsumsinya begitu teringat. Jangan menggandakan dosis sulfamethoxazole pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Meski gejala yang dialami telah membaik, tetaplah mengonsumsi sisa antibiotik untuk mencegah kembalinya infeksi bakteri.
Jika Anda masih merasakan gejala setelah menghabiskan antibiotik ini, segera temui dokter.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Sulfamethoxazole
Penggunaan sulfamethoxazole berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:.
- Anemia.
- Mual.
- Muntah-muntah.
- Sakit kepala.
- Diare.
- Berkurangya nafsu makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar