Tamsulosin membantu menenangkan dan melemaskan otot di sekitar kelenjar prostat dan saluran kemih untuk melancarkan aliran urine. Obat ini juga membantu mengurangi gejala gangguan saluran kemih bagian bawah yang terkait dengan BPH.
Tentang Tamsulosin
Jenis obat | Obat penghambat alfa |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Menangani pembesaran kelenjar prostat jinak atau BPH |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk | Tablet larut dan kapsul |
Peringatan:
- Obat ini tidak diindikasikan untuk perempuan.
- Perhatikan penggunaan tamsulosin pada penderita yang sedang/akan menjalani pengobatan penyakit lain pada waktu yang bersamaan, misalnya operasi katarak.
- Penderita yang memiliki gangguan pada fungsi organ hati atau ginjal.
- Penderita yang mengalami pusing atau pingsan ketika berdiri atau setelah buang air kecil.
- Penderita yang pernah mengalami reaksi alergi pada obat-obatan.
- Penderita hipotensi ortostatik
- Perhatikan penggunaan tamsulosin pada penderita yang sedang dalam pengobatan lainnya, misalnya vardenafil HCL. Begitu pula pengobatan herba atau komplementer.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis saat menggunakan tamsulosin, segera temui dokter.
Dosis Tamsulosin
Bentuk yang biasa diberikan adalah tamsulosin HCL. Pemberian tamsulosin HCL dalam bentuk tablet larut serta kapsul biasanya diberikan pada dosis 0,2-0,4 mg sebanyak satu kali sehari. Dengan kata lain, setara dengan 183.5–367 mikrogram tamsulosin.Mengonsumsi Tamsulosin dengan Benar
Perhatikan keterangan yang tertera pada kemasan obat untuk memastikan dan mengetahui lebih banyak mengenai obat yang Anda konsumsi, seperti informasi mengenai efek samping. Ikuti petunjuk dokter saat mengonsumsi tamsulosin.Tamsulosin tablet larut dikonsumsi setelah makan dengan cara diletakkan di atas lidah hingga larut dengan sendirinya, lalu telan bersama air liur atau air putih. Tamsulosin kapsul dapat diberikan dengan atau tanpa makanan dengan cara ditelan utuh dengan bantuan air putih tanpa dihancurkan atau dikunyah.
Dosis dapat berubah sesuai dengan kondisi penyakit dan tubuh pasien. Tamsulosin dapat menyebabkan pusing, lelah dan berkeringat di awal penggunaan sehingga Anda diharapkan untuk berbaring hingga gejala ini hilang. Tamsulosin juga dapat berdampak kepada kemampuan berkendara sehingga tidak disarankan untuk mengendarai kendaraan sebelum reaksi obat menghilang.
Mengonsumsi tamsulosin bersama minuman beralkohol, minuman yang mengandung kafein, atau merokok tidak diperbolehkan karena dapat memperburuk reaksi obat maupun meningkatkan risiko efek samping. Dokter mungkin akan memeriksa tekanan darah dan melakukan tes darah rutin di awal pengobatan untuk memonitor perkembangan kesehatan Anda. Pasien yang akan menjalani pengobatan lain atau operasi di waktu yang bersamaan hendaknya menginformasikan mengenai kondisi ini karena pemberian obat bius dapat menurunkan tekanan darah Anda.
Usahakan untuk mengonsumsi tamsulosin pada waktu yang sama tiap hari, baik sebelum atau sesudah makan sehingga mudah bagi Anda untuk mengingat waktu minum obat. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi tamsulosin, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis tamsulosin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Tamsulosin
Sama seperti obat-obat lain, tamsulosin juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:- sakit kepala
- gelisah
- gatal
- ruam kulit
- kelelahan
- penurunan tekanan darah
- gangguan fungsi organ hati
- palpitasi
- gangguan pencernaan
- ikterus
- takikardia
- kebocoran urine penyebab mengompol/inkontinensia urine
- hipotensi ortostatik
- obstruksi nasal
- edema
- gangguan ereksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar