Antibiotik ini larut dalam lemak dan bekerja dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Oleh karena itu, jenis antibiotik ini tidak efektif untuk mengobati infeksi akibat virus, seperti flu atau pilek.
Tentang Thiamphenicol
Jenis obat | Antibiotik |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Menangani infeksi akibat bakteri |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat | Kapsul, obat cair, dan obat suntik |
Peringatan
- Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan thiamphenicol.
- Penting bagi penderita untuk menghabiskan thiamphenicol sesuai resep dokter guna memastikan bakteri penyebab infeksi musnah dan mencegah kambuhnya infeksi.
- Pengguna thiamphenicol untuk jangka panjang (lebih dari 10 hari) sebaiknya menjalani tes darah secara berkala.
- Harap berhati-hati bagi yang menderita gangguan hati, gangguan ginjal, alergi terhadap obat-obatan terutama antibiotik yang sejenis, serta defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD).
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Dosis antibiotik ini akan disesuaikan menurut jenis dan tingkat keparahan infeksi dan riwayat kesehatan pasien.
Takaran yang umumnya dianjurkan untuk dewasa adalah 50 mg/kg berat badan. Takaran tersebut merupakan total dosis thiamphenicol yang digunakan dalam sehari. Frekuensi konsumsi dibagi dalam tiga hingga empat kali minum per hari. Pembagian dosis tiap konsumsi dan frekuensinya akan ditentukan oleh dokter.
Mengonsumsi Thiamphenicol dengan Benar
Gunakanlah thiamphenicol sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan.Pastikan Anda mengonsumsi semua dosis yang diresepkan oleh dokter walau infeksi terlihat sudah membaik. Tujuannya untuk mencegah kambuhnya infeksi.
Pasien yang membutuhkan penggunaan thiamphenicol untuk jangka panjang dianjurkan untuk menjalani tes darah secara berkala. Proses ini akan membantu dokter dalam memantau kondisi kesehatan pasien serta keefektifan antibiotik.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi thiamphenicol pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi thiamphenicol, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis thiamphenicol pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Thiamphenicol
Sama seperti semua obat, thiamphenicol berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa di antaranya yang dapat terjadi saat mengonsumsi antibiotik ini adalah:- Mual.
- Muntah.
- Diare.
- Anemia aplastik.
- Urtikaria.
- Sindrom Gray pada bayi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar