Asupan riboflavin bisa didapat dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, misalnya beras, telur, susu, dan sereal. Vitamin ini bisa juga diperoleh dari suplemen.
Kekurangan vitamin atau mineral tentu saja akan berdampak buruk bagi kesehatan dan pertumbuhan, begitu pula jika kita kekurangan riboflavin. Beberapa gejala yang berisiko muncul dari rendahnya kadar riboflavin (defisiensi riboflavin) di dalam tubuh adalah:
- Infeksi lidah dan mulut
- Mata menjadi sensitif terhadap cahaya
- Mata terasa perih dan gatal
- Pengelupasan kulit yang terasa gatal di bagian kantong zakar dan hidung
Jumlah kebutuhan riboflavin per hari berbeda-beda tergantung dari usia serta kondisi fisik yang menyertai. Pada penderita luka bakar, demam dan diare berkepanjangan, infeksi, luka serius, gangguan tiroid, penyakit hati dan usus, serta kanker, dosis riboflavin yang dibutuhkan bisa lebih besar dibandingkan dosis normal harian yang diterapkan untuk pemeliharaan kesehatan. Selain itu, seseorang yang mengalami stres berkepanjangan dan kecanduan minuman beralkohol juga kemungkinan akan membutuhkan zat ini lebih banyak.
Tentang Riboflavin
Jenis obat | Suplemen Vitamin |
Golongan | Obat bebas (sebagian merek memerlukan resep dokter) |
Manfaat | · Mengobati defisiensi riboflavin· Mencegah defisiensi riboflavin · Mencegah katarak · Mencegah migrain |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat | Tablet dan kapsul |
Peringatan
- Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dosis suplemen riboflavin dengan anjuran dokter.
- Bagi penderita obstruksi biliaris (penyumbatan saluran empedu), sirosis hati, dan hepatitis harap berkonsultasi dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi riboflavin. Ketiga kondisi tersebut berisiko mengganggu penyerapan riboflavin oleh tubuh.
- Jauhi rokok dan minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan riboflavin.
- Jangan mengonsumsi suplemen riboflavin bersamaan dengan obat apa pun, termasuk produk herba, tanpa petunjuk dari dokter karena dikhawatirkan bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
- Simpan suplemen riboflavin atau makanan dengan kandungan riboflavin di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung karena cahaya ultraviolet dapat merusak obat ini.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi suplemen riboflavin, segera temui dokter.
Dosis Riboflavin
Berikut ini adalah dosis harian riboflavin untuk mencegah defisiensi yang dianjurkan oleh dokter.Jenis kelamin | Usia | Dosis dalam miligram (mg) |
Laki-laki | 14 tahun ke atas | 1,3 |
9-13 tahun | 0,9 | |
4-8 tahun | 0,6 | |
1-3 tahun | 0,5 | |
7-12 bulan | 0,4 | |
6 bulan ke bawah | 0,3 | |
Perempuan | 18 tahun ke atas | 1,1 |
14-18 tahun | 1 | |
9-13 tahun | 0,9 | |
4-8 tahun | 0,6 | |
1-3 tahun | 0,5 | |
7-12 bulan | 0,4 | |
6 bulan ke bawah | 0,3 |
- Dosis harian riboflavin untuk mencegah defisiensi yang dianjurkan untuk wanita hamil adalah 1,4 mg, sedangkan untuk wanita menyusui adalah 1,6 mg.
- Pada orang dewasa yang mengalami defisiensi riboflavin, dosis pengobatan yang dianjurkan adalah 5-30 mg per hari yang dibagi lagi menjadi beberapa jadwal konsumsi.
- Untuk mencegah katarak, dokter biasanya akan meresepkan 2,6 mg riboflavin per hari. Jika diperlukan, dokter mungkin akan mengombinasikan 3 mg riboflavin dengan 40 mg niacin.
- Untuk mencegah sakit migrain, dokter biasanya akan meresepkan 400 mg riboflavin per hari selama tiga bulan.
Mengonsumsi Riboflavin Dengan Benar
Baca aturan pakai yang tertera pada kemasan suplemen riboflavin. Apabila ada yang tidak jelas, silakan tanya dokter. Jangan mengonsumsi suplemen riboflavin melebihi dosis yang dianjurkan.Suplemen riboflavin dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Usahakan untuk mengonsumsinya pada waktu yang sama tiap hari agar tidak lupa, serta untuk memaksimalkan efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi suplemen riboflavin, disarankan segera meminumnya begitu teringat. Jangan menggandakan dosis riboflavin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar