Selain masalah mental, chlorpromazine juga digunakan untuk menangani mual dan muntah yang dialami oleh pengidap penyakit serius, serta meredakan cegukan yang tidak kunjung berhenti.
Tentang Chlorpromazine
Jenis obat | Antipsikotik fenotiazina |
Golongan | Obat resep |
Manfaat |
|
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak berusia satu tahun ke atas. |
Bentuk | Tablet dan obat suntik. |
Peringatan
- Wanita hamil sebaiknya menghindari penggunaan chlorpromazine, kecuali atas anjuran dokter. Obat ini dapat memperpanjang proses bersalin dan berpotensi memicu gejala putus obat pada bayi yang baru lahir.
- Ibu menyusui dilarang menggunakan chlorpromazine.
- Harap berhati-hati bagi lansia dan yang menderita gangguan jantung, masalah pada pembuluh darah, gangguan pernapasan, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan prostat, diabetes, glaukoma, myasthenia gravis, epilepsi, depresi, penyakit Parkinson, tumor pada kelenjar adrenal, serta pernah mengidap kejang atau sakit kuning.
- Jangan menghentikan konsumsi chlorpromazine secara tiba-tiba atau tanpa konsultasi dengan dokter.
- Pengidap diabetes yang menggunakan chlorpromazine dianjurkan untuk lebih sering memeriksakan kadar gula darahnya.
- Jika menggunakan chlorpromazine, beri tahu dokter sebelum menjalani pengobatan medis apa pun. Obat ini dapat memengaruhi efek obat bius.
- Hindari konsumsi minuman keras, rokok, dan konsumsi antasida selama Anda menggunakan chlorpromazine.
- Pastikan Anda tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat jika merasa mengantuk setelah menggunakan chlorpromazine.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis penggunaan chlorpromazine yang dibutuhkan tiap pasien bisa berbeda-beda. Penentuannya berdasarkan pada jenis kondisi yang ditangani, usia pasien, respons tubuh pasien terhadap obat. Tabel berikut ini akan menjelaskan dosis chlorpromazine yang umumnya dianjurkan untuk pasien dewasa.
Jenis Kondisi | Dosis (miligram) per hari |
Gangguan mental (skizofrenia, gangguan psikosis, perilaku agresif, dan kecemasan) | 75 (dosis awal)300-1.000 (dosis selanjutnya) |
Cegukan yang tidak kunjung berhenti | 75-200 |
Mual dan muntah pada penyakit yang serius | 40-150 |
Mengonsumsi Chlorpromazine dengan Benar
Gunakanlah chlorpromazine sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan.Chlorpromazine boleh diminum sebelum atau sesudah makan. Jika menggunakan obat ini, hindarilah konsumsi minuman keras, merokok, dan konsumsi antasida. Kandungan alkohol dalam minuman keras akan meningkatkan risiko efek samping. Sedangkan rokok berpotensi memengaruhi kadar chlorpromazine dalam tubuh pasien dan antasida akan menurunkan kadar chlorpromazine yang diserap oleh tubuh.
Saat pertama digunakan, dokter akan menganjurkan chlorpromazine dengan dosis efektif terendah yang kemudian akan ditinjau ulang dan disesuaikan dengan reaksi tubuh pasien terhadap obat. Lakukanlah pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter agar perkembangan kondisi Anda serta keefektifan obat dapat dipantau.
Selama menggunakan chlorpromazine, pengidap diabetes sebaiknya lebih rutin memeriksa kadar gula darah. Obat ini dapat memengaruhi kadar gula dalam darah seseorang.
Jika pasien ingin berhenti menggunakan chlorpromazine, jangan melakukannya secara tiba-tiba tanpa petunjuk dokter karena gejala-gejala gangguan psikosis dapat kambuh. Proses ini harus dilakukan secara bertahap.
Konsumsi chlorpromazine berpotensi membuat kulit pasien menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Karena itu, hindarilah pajanan matahari sebisa mungkin dan jangan lupa untuk menggunakan tabir surya atau pakaian tertutup saat bepergian.
Usahakan untuk mengonsumsi chlorpromazine pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi chlorpromazine, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis chlorpromazine pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Chlorpromazine
Chlorpromazine berpotensi menyebabkan efek samping, sama halnya dengan obat-obatan lain. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat mengonsumsi antipsikotik ini adalah:- Pusing atau sakit kepala.
- Mengantuk.
- Pandangan kabur.
- Mulut kering.
- Mual.
- Gemetaran.
- Gelisah.
- Perubahan berat badan.
- Sulit tidur.
- Perubahan emosional.
- Penurunan gairah seks.
- Payudara yang membesar.
- Gangguan menstruasi.
- Detak jantung yang cepat.
- Konstipasi atau diare.
- Sulit buang air kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar