Salah satu kondisi dimana kerusakan pelindung lambung dapat terjadi adalah pada pasien yang menggunakan obat pereda sakit dengan jenis antiinflamasi (antiradang) non-steroid atau OAINS.
Esomeprazole dapat digunakan untuk mengobati kondisi naiknya asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), ulkus lambung, dan sindrom Zollinger-Ellison. Obat ini juga dapat digunakan untuk memusnahkan Helicobacter pylori, bakteri yang dapat menimbulkan ulkus.
Tentang Esomeprazole
Jenis obat | Obat Antirefluks dan Antiulserasi, Antasid. |
Golongan | Obat resep |
Manfaat |
|
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan Anak |
Bentuk | Tablet dan Suntikan |
Peringatan:
- Bagi wanita yang merencanakan kehamilan, wanita hamil, wanita menyusui, hanya diperbolehkan mengonsumsi obat ini melalui resep dokter.
- Penderita gangguan ginjal atau hati.
- Penderita yang sedang menjalani terapi jangka panjang selama lebih dari satu tahun.
- Anak berusia kurang dari 12 tahun.
- Penderita hipersensitivitas.
- Penderita intoleransi fruktosa, malabsorpsi glukosa-galaktosa, insufisiensi sukrase-isomaltase.
- Penderita dengan gejala sulit menelan, kehilangan berat badan, kehilangan darah, atau sedang sakit di saat yang sama disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
- Penderita yang sedang menjalani pengobatan lain pada waktu yang sama, termasuk terapi suplemen, pengobatan herba, atau pengobatan pelengkap lainnya.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis saat mengonsumsi esomeprazole.
Dosis Esomeprazole
Kondisi | Dosis awal |
Pengobatan ulkus lambung oleh OAINS | Dosis dimulai dari 20 mg/hariselama 4-8 minggu. |
Pencegahan ulkus lambung oleh OAINS. | Dosis dimulai dari 20 mg/hari. |
Mengobati nyeri ulu hati (heartburn)oleh GERD | Dosis dimulai dari 20 mg/hariselama 4-8 minggu. Dosis maks. 40 mg/hari |
Mengobati sindrom Zollinger-Ellison | Dosis dimulai dari 40 mg, 2 kali/hari.Dosis maks. 80 mg, 2 kali/hari. |
Mengobati infeksi bakteri Helicobacter pylori | Dosis dimulai dari 20 mg, 2 kali/hari selama 1 minggu. |
Jangan mengonsumsi esomeprazole melebihi dosis yang dianjurkan atau merekomendasikannya ke orang lain tanpa resep dokter karena dosis dapat berbeda-beda bagi tiap pasien.
Mengonsumsi Esomeprazole dengan Benar
Selain dapat dikonsumsi bersama atau tanpa bantuan makanan, esomeprazole juga dapat dilarutkan ke dalam setengah gelas air bagi pasien yang mengalami kesulitan menelan. Hanya gunakan air putih dan bukan cairan lainnya, lalu aduk rata sampai semua larut dan segera habiskan atau maksimal 30 menit setelah dilarutkan. Anda dapat membilas gelas dengan setengah gelas air, lalu menghabiskannya. Larutan ini dapat juga diberikan melalui pipa nasogastrik. Hindari mengunyah atau menghancurkan tablet.Perhatikan keterangan yang tertera pada kemasan obat untuk memastikan dan mengetahui lebih banyak mengenai esomeprazole, terutama informasi mengenai efek samping. Ikuti petunjuk dokter saat mengonsumsi esomeprazole karena dosis dapat terus berubah dengan penyesuaian terhadap kondisi pasien, khususnya bagi penderita sindrom Zollinger-Ellison dan infeksi bakteri Helicobacter pylori. Kondisi obesitas dan konsumsi makanan pedas dapat memengaruhi perawatan sehingga sangat disarankan untuk menjalani pemeriksaan secara rutin untuk memantau perkembangan Anda.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi esomeprazole, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Esomeprazole
Sama seperti obat-obat lain, esomeprazole berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:- Sakit kepala
- Mual
- Kembung
- Muntah
- Nyeri perut
- Diare
- Konstipasi
Segera temui dokter jika Anda merasakan gejala lain yang berhubungan dengan esomeprazole untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar