Tentang Acetazolamide
Jenis obat | Preparat Antiglaukoma |
Golongan | Obat resep |
Manfaat |
|
Dikonsumsi oleh | :Anak dan dewasa |
Bentuk | :Tablet |
Peringatan
- Bagi wanita yang sedang hamil dan menyusui, pemakaian acetazolamide hanya diperbolehkan bila ada anjuran dari dokter.
- Bagi penderita gangguan pada ginjal atau hati, atau yang memiliki kesulitan buang air kecil hendaknya menginformasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi acetazolamide.
- Penderita yang memiliki gangguan pernapasan, termasuk obstruksi paru dan emfisema.
- Penderita diabetes.
- Penderita yang memiliki level kalium atau natrium yang rendah atau bagi pasien dengan level keasaman yang tinggi di dalam darah disarankan berkonsultasi kepada dokter mengenai penggunaan obat ini.
- Penderita yang memiliki gangguan pada kelenjar suprarenal atau adrenal seperti pada penyakit Addison.
- Penderita yang sedang menjalani pengobatan penyakit lain pada waktu yang bersamaan, termasuk pengobatan herba atau pengobatan pelengkap lainnya.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis saat menggunakan acetazolamide, segera temui dokter.
Dosis Acetazolamide
Selain diberikan berdasarkan kondisi penyakit dan respons tubuh, dosis acetazolamide pada pasien anak juga ditentukan oleh berat badan sehingga dosis dapat berbeda-beda maupun berubah bagi tiap pasien.Kondisi | Dosis awal |
Pengobatan glaukoma sudut terbuka pada dewasa | Dosis dimulai dari 250 mg/hari dalam dosis yang terbagi menjadi 1-4 tablet. |
Glaukoma akut sudut tertutup (kongestif) dan sekunder | 250-1000 mg per 24 jam. Dosis di atas 250mg sehari diberikan dalam dosis yang terbagi. |
Pengobatan glaukoma sekunder dan terapi sebelum operasi | Dosis dimulai dari 250 mg tiap 4 jam. |
Diuretik untuk gagal jantung kongestif dan edema karena obat | Biasanya dimulai dengan 250-375mg sekali sehari. |
Diuretik untuk ketegangan prahaid | Biasanya 125-375mg sekali sehari. |
Epilepsi | 250-1000 mg per 24 jam dosis terbagi |
Acetazolamide diberikan bersamaan dengan makanan dan dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter. Jangan mengunyah acetazolamide dalam bentuk kapsul karena dapat menghentikan kerja obat. Usahakan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama tiap harinya agar tidak mudah melewatkan waktu minum obat.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi acetazolamide, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis acetazolamidepada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Tidak disarankan untuk menghentikan konsumsi acetazolamide secara tiba-tiba tanpa seizin dokter. Informasikan kepada dokter jika Anda mengalami kondisi yang menyerupai ruam pada kulit yang disebabkan oleh obat ini maupun akibat dari pengobatan lain agar dokter dapat menentukan langkah pengobatan selanjutnya.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Acetazolamide
Sama seperti obat-obat lain, acetazolamide juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah pusing, mengantuk, kelelahan, mual, dan diare. Anda juga mungkin merasa kehilangan napsu makan, dehidrasi, frekuensi buang air kecil yang lebih sering, mengecap rasa logam setelah mengonsumsi obat, kesemutan, dan wajah memerah.Sebaiknya hindari menggunakan kendaraan maupun mesin berat setelah mengonsumsi acetazolamide dan mintalah obat pereda rasa sakit yang cocok untuk mengurangi pusing yang mengganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar