Di samping prosedur medis, ketamine juga terkadang dibutuhkan untuk meredakan rasa sakit yang kronis serta pembiusan selama pasien berada dalam unit perawatan intensif.
Ketamine hanya boleh diberikan atas anjuran dan dengan pantauan secara seksama dari dokter. Ketamine tersedia dalam bentuk cair yang bisa diberikan melalui suntikan maupun infus.
Tentang Ketamine
Jenis obat | Anestesi |
Golongan | Obat resep |
Manfaat |
|
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat | Obat suntik, obat infus |
- Wanita yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya menghindari ketamine.
- Harap berhati-hati bagi yang mengidap gangguan atau cedera otak, hidrosefalus, penyakit jantung, glaukoma, hipertensi, gangguan hati, kejang, gangguan mental (misalnya, skizofrenia), porfiria intermiten akut, dehidrasi, kejang, hipertiroid, kondisi fisik yang lemah (hipovolemia), infeksi paru, serta infeksi saluran pernapasan atas.
- Pasien yang pernah atau sedang mengalami ketergantungan nikotin, obat, atau minuman keras juga sebaiknya waspada sebelum menggunakan ketamine.
- Hindari mengemudi atau mengoperasikan alat-alat berat setidaknya selama 24 jam setelah menjalani anestesi dengan ketamine.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Ketamine hanya bisa diberikan melalui suntikan atau infus oleh dokter dan petugas medis. Dosis obat anestesi ini akan disesuaikan dengan beberapa faktor pertimbangan seperti:
- Manfaat ketamine yang dibutuhkan.
- Usia, kondisi kesehatan, berat badan, serta riwayat kesehatan pasien.
Menggunakan Ketamine dengan Benar
Ketamine harus diberikan dengan dosis tepat dan sesuai kebutuhan pasien. Hanya dokter dan petugas medis yang boleh memberikan anestesi ini.Perhatikan isi kemasan ketamine sebelum digunakan. Cairan ketamine harus bening dan tanpa partikel. Jangan digunakan jika cairan telah berubah warna, berisi partikel, atau kemasannya bocor. Mintalah pada petugas medis untuk memberikan yang baru.
Tidak disarankan untuk mengemudi atau mengoperasikan kendaraan serta alat berat setidaknya 24 jam setelah pemberian ketamine karena dapat membahayakan keselamatan Anda.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Ketamine dengan Benar
Sama seperti obat-obat lain, ketamine juga berpotensi menyebabkan efek samping. Sejumlah efek samping yang mungkin terjadi antara lain:- Rasa perih pada area bekas suntikan atau infus.
- Gangguan pernapasan atau apnea.
- Diplopia (penglihatan ganda).
- Nistagmus (gerakan mata yang cepat dan tidak terkendali).
- Laringospasme (kejang singkat pada kotak suara).
- Peningkatan tekanan dalam bola mata.
- Gangguan psikologis, seperti halusinasi, linglung, atau insomnia.
- Hipotensi atau tekanan darah rendah.
- Produksi air liur secara berlebihan.
- Mual.
- Muntah.
- Reaksi anafilaksis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar