Meski levonorgestrel juga mampu mencegah pelepasan telur saat siklus menstruasi, obat ini tidak boleh digunakan sebagai kontrasepsi biasa yang rutin dikonsumsi. Levonorgestrel hanya boleh dipakai sebagai obat kontrasepsi darurat saja apabila langkah pencegahan kehamilan telah gagal, misalnya pasien berhubungan intim dengan kondom yang rusak atau tanpa kondom.
Tentang Levonorgestrel
Jenis obat | Hormon progestin |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Mencegah kehamilan pada kondisi darurat (kegagalan kontrasepsi) |
Dikonsumsi oleh | Wanita yang telah mengalami pubertas hingga wanita dewasa |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan:
- Wanita yang sedang hamil tidak boleh mengonsumsi levonorgestrel karena dapat membahayakan janin. Sedangkan bagi wanita menyusui, sesuaikan dosis dengan anjuran dokter.
- Tanyakan mengenai dosis kepada dokter jika Anda adalah wanita yang berusia di bawah 16 tahun.
- Jangan mengonsumsi obat ini jika Anda memiliki intoleransi terhadap laktosa.
- Harap berhati-hati jika Anda pernah memiliki riwayat kehamilan ektopik, pernah sakit radang panggul, dan pernah menjalani prosedur operasi tuba falopi.
- Harap berhati-hati jika Anda menderita gangguan pencernaan atau gangguan hati yang parah.
- Levonorgestrel masih bisa bekerja secara efektif dalam mencegah kehamilan apabila dikonsumsi selama kurun tiga hari setelah berhubungan seksual. Jika lewat dari waktu tersebut, maka penggunaan obat ini berisiko gagal.
- Konsultasikan juga kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat apa pun, termasuk obat herba. Jangan menggunakan levonorgestrel bersamaan dengan obat-obatan lainnya tanpa petunjuk dari dokter karena dikhawatirkan dapat menyebabkan efek yang membahayakan. Obat-obatan yang terkait mencakup rifabutin atau rifampicin untuk tuberkulosis, griseofulvin untuk infeksi jamur, ritonavir untuk HIV, ciclosporin untuk rematik atau psoriasis, serta primidone, carbamazepine, dan phenytoin untuk epilepsi.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Levonorgestrel
Dosis levonorgestrel yang dianjurkan dokter adalah 1,5 mg segera setelah berhubungan seksual tanpa pengaman (paling baik adalah kurang dari 12 jam dan jangan melebihi kurun waktu tiga hari).Segera temui dokter jika Anda mengalami mual-mual dalam kurun waktu tiga jam atau mengalami muntah-muntah dalam kurun waktu dua jam setelah mengonsumsi levonorgestrel.
Tidak disarankan untuk mengonsumsi levonorgestrel lebih dari satu kali dalam kurun waktu satu bulan masa menstruasi karena dapat mengganggu siklus menstruasi.
Khasiat obat ini mungkin saja tidak terlalu efektif terhadap pasien wanita yang memiliki berat badan di atas 75 kilogram.
Mengonsumsi Levonorgestrel dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan levonorgestrel sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan mengonsumsi obat ini di luar dari dosis yang direkomendasikan oleh dokter.Levonorgestrel hanya boleh digunakan sebagai kontrasepsi darurat saja dan bukan sebagai obat kontrasepsi yang bisa dikonsumsi secara rutin. Waktu terbaik mengonsumsi obat ini adalah kurang dari 12 jam dan tidak melebihi waktu tiga hari setelah hubungan seksual.
Perlu diingat juga bahwa fungsi levonorgestrel hanya untuk mencegah kehamilan dan tidak dapat mencegah penularan penyakit seksual.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Levonorgestrel
Sama seperti obat-obatan lainnya, penggunaan levonorgestrel juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:- Sakit kepala
- Pusing
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut
- Lelah
- Meningkatnya volume perdarahan menstruasi
- Diare
Tidak ada komentar:
Posting Komentar