Obat ini juga digunakan untuk mengobati gangguan tidur para pekerja yang terbiasa dengan sistem waktu kerja bergiliran (shift work sleep disorder). Obat ini bekerja dengan cara mengubah jumlah suatu zat di otak yang berfungsi mengendalikan kebutuhan tidur atau bangun.
Modafinil membantu penderita gangguan tidur untuk tetap terjaga dan mencegah terjadinya serangan tidur tiba-tiba bagi penderita narkolepsi, terutama ketika penderita sedang di tempat umum. Walau demikian, obat ini tidak bisa digunakan untuk menggantikan kecukupan waktu tidur dan istirahat harian. Pengidap gangguan tidur ini tetap membutuhkan penanganan lanjutan bersama dokter untuk mengatasi gangguan tidurnya.
Tentang Modafinil
Jenis obat | Obat untuk sistem saraf pusat dan ADHD |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Mengobati beberapa jenis gangguan tidur |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan lansia |
Bentuk | Tablet |
Peringatan:
- Wanita yang sedang hamil, menyusui, dan bayi tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini.
- Anak-anak di bawah usia 18 tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini.
- Penderita aritmia, hipertensi, atau gangguan lain pada organ jantung.
- Pernah menderita depresi dan serangan gelisah.
- Memiliki riwayat gangguan kepribadian seperti bipolar, rendah percaya diri, psikosis (menilai realita dengan fantasi penderita), dan mania (merasa bahagia secara berlebihan).
- Penderita yang sensitif atau memiliki alergi terhadap kandungan obat-obatan atau makanan tertentu, bahan pengawet, bahan pewarna, dan hewan.
- Penderita gangguan pada ginjal atau hati.
- Memiliki riwayat penyalahgunaan obat-obatan atau minuman alkohol.
- Penderita yang sedang menjalani perawatan lain pada waktu yang sama, termasuk terapi suplemen, pengobatan herba, atau pengobatan pelengkap lainnya.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis saat menggunakan modafinil.
Dosis Modafinil
Kondisi | Dosis awal |
Gangguan tidur obstruktif(apnea tidur, narkolepsi) | Dewasa 200 mg/hari. Dapat dibagi menjadi 2×100 mg/hari. Lansia 100 mg/hari. Dapat dibagi menjadi 2×50 mg/hari. |
Penderita yang memiliki gangguan ginjal dan hati yang parah | 100 mg/hari. |
Gangguan tidur akibat jam kerja malam (shift work sleep disorder). | 200 mg dosis tunggal 1 jam sebelum kerja |
Mengonsumsi Modafinil dengan Benar
Modafinil ditelan utuh bersama air putih dan harus dikonsumsi sesuai dengan dosis dan anjuran minum dari dokter. Modafinil dapat diminum sebanyak dua kali pada pagi dan siang hari. Konsumsi obat pada waktu yang sama tiap harinya. Mengonsumsi obat ini secara berlebihan dapat memicu efek samping yang membahayakan.Bagi pasien yang lupa mengonsumsi modafinil, disarankan untuk tidak menggandakan dosis modafinil pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat. Lanjutkan ke jadwal minum obat selanjutnya. Penderita shift work sleep disorder sebaiknya memberitahu dokter jika jadwal kerja tidak sama setiap hari. Jangan menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba atau tanpa sepengetahuan dokter.
Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin saat dalam pengaruh obat ini karena dapat memengaruhi pikiran dan penilaian Anda. Rasa kantuk mungkin tidak sepenuhnya hilang meski telah mengonsumsi obat ini.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Modafinil
Sama seperti obat-obat lain, modafinil berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa reaksi alergi atau efek samping yang dapat terjadi antara lain:- Pusing
- Kelelahan yang ekstrim
- Kehilangan napsu makan
- Diare
- Sakit perut atau mengalami gangguan pencernaan
- Mengantuk
- Insomnia atau susah tidur
- Detak jantung yang berdetak lebih cepat
- Sakit dada
- Mulut kering
- Kebal atau kesemutan pada kaki atau tangan
- Pandangan mengabur
- Mual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar