Rasa sakit dan peradangan pada bagian yang mengalami cedera berasal dari suatu zat yang disebut dengan prostaglandin. Zat ini dihasilkan oleh enzim cyclo-oxygenase (COX). Ketoprofen bekerja dengan cara menghambat enzim COX tersebut.
Tentang Ketoprofen
Jenis obat | Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Meredakan rasa nyeri dan peradangan akibat penyakit rematik, masalah pada sendi dan otot, menstruasi, serta rasa sakit setelah operasi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan
- Bagi wanita hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi ketoprofen, kecuali diresepkan oleh dokter. Sedangkan bagi wanita menyusui, obat ini tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi.
- Ketoprofen tidak disarankan untuk digunakan oleh mereka yang berusia di bawah 18 tahun dan mereka yang berusia di atas 65 tahun.
- Harap berhati-hati bagi penderita penyakit lupus, gangguan ginjal, gangguan hati, tukak lambung, tukak duodenum, kolitis ulseratif, penyakit Crohn, hipertensi, masalah pada sirkulasi pembuluh darah, dan penggumpalan darah.
- Harap waspada jika mengalami gejala nyeri perut, muntah darah, BAB pekat berwarna hitam atau disertai darah, dan mengalami sesak napas.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Ketoprofen
Dosis penggunaan ketoprofen yang disarankan adalah 100-200 mg sekali tiap hari. Dosis akan diberikan sesuai dengan kondisi pasien yang ingin ditangani.Mengonsumsi Ketoprofen dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan ketoprofen sebelum mulai menggunakannya.Telan kapsul ketoprofen secara utuh. Jangan membuka kapsulnya terlebih dahulu saat akan diminum atau mengunyahnya. Ketoprofen sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi ketoprofen, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis ketoprofen pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Ketoprofen dapat membuat kulit penggunanya menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Jika Anda mengalaminya, hindarilah terpapar sinar matahari atau gunakanlah tabir surya.
Saat menjalani pengobatan dengan ketoprofen, Anda disarankan untuk tetap rutin memeriksakan diri ke dokter agar dokter dapat mengetahui perkembangan kondisi Anda.
Bagi penderita penyakit asam urat atau gout, hentikan pemakaian ketoprofen jika gejala tidak membaik dalam waktu satu minggu dan beri tahu dokter yang meresepkannya.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Ketoprofen
Sama seperti obat-obat lain, ketoprofen juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan obat ini:- Mual
- Gangguan perut
- Nyeri ulu hati
- Gangguan pencernaan
- Diare
Tidak ada komentar:
Posting Komentar